Pages

Thursday, August 23, 2018

PRO DAN KONTRA VAKSINASI

Assalamualaikum....

foto source : Google


Pembahasan kali ini sedikit berbeda, saya cuma pengen nulis soal vaksinasi yang saat ini lagi ribut kalo salah satu vaksin yang kemaren di wajibkan pemerintah mengandung babi dan haram. Kenapa bahasnya di blog bukan di sosial media yang kemungkinan yang baca lebih banyak adalah karna saya gak mau ikut debat gak jelas dengan yang gak sependapat. Karena yang yang pro vaksin punya pendapat yang dia yakini benar dan yang antivaks juga punya pendapat yang dia yakin bener lalu memperdebatkannya akan sangat tidak berguna.

Saya sendiri  dulu gak di imunisasi oleh orang tua, alasannya karena takut saya sakit habis imunisasi. 30 tahun yang lalu udah ada imunisasi atau vaksin (oke saya sudah tua). Sampai saat ini Alhamdulillah saya masih sehat-sehat saja dan  alhamdulillah belum pernah dirawat di rumah sakit. Saya pernah vaksin itu waktu di SD entah itu vaksin apa saya udah gak ingat namanya. Wajar orang tua saya gak vaksin karena keterbatasan ilmu mereka, saya gak menyesalinya toh juga masih sehat sampai sekarang.

Sebelum punya anak pernah sodara dengan anak yang vaksinnya lengkap sering sakit sementara kakaknya yang gak vaksin lebih tahan terhadap penyakit. Sampai sodara itu bilang ke saya buat apa vaksin, di vaksin juga sakit toh. Saya pun setuju waktu itu dengan pendapat begitu.

Lalu saya hamil dan keputusan untuk vaksin anak saya nanti ada ditangan kami orang tuanya. Saya mulai dengerin parenting class para dokter spesialis di bidang mereka. Saya mulai dapat pencerahan dari situ. Apa itu vaksin? kenapa perlu vaksin? Lalu saya putuskan anak saya nanti vaksinnya harus lengkap. Kenapa begitu cepat berubah dari yang awalnya ikut-ikutan ngecap vaksin bikin sakit trus berubah jadi pengen vaksin lengkap anak? Karena saya dapat informasi dari orang yang saya percaya jauh lebih pintar dari saya soal ini. Bukan dari postingan yang entah itu salah atau bener di social media. 

Apakah anak saya habis vaksin baik-baik saja? tentu tidak, sebagian vaksin memang membuat anak demam. tapi demamnya cuma bentar kok. Apakah setelah vaksin lengkap anak saya gak pernah sakit? sampai umur dua tahun sering banget sakit karena memang daya tahan tubuh belum bagus. Kok udah vaksin masih sering sakit? sakitnya bukan karena vaksin, lemahnya daya tahan tubuh anak saya bukan karena vaksin. Vaksin cuma mencegah dari penyakit berbahaya misalya TBC, tetanus, pertusis , campak dll. Intinya memang vaksin tidak menjamin anak selalu sehat tapi mencegah dari penyakit yang kalo kena dampaknya buruk buat anak dan sudah dapat di cegah dengan vaksin.  Setidaknya ini ikhtiyar mencegah penyakit berbahaya, kalo pun amit-amit kena penyakit mudah-mudahan dampaknya gak parah banget karena tubuh anak udah kenal dengan virus dan bakteri penyakit tersebut. Kalo cuma kena demam, batuk, pilek, diare anak kecil ya masih wajar. Kapan lagi kita kunjugan ke dokter buat sharing-sharing kan..

Soal vaksin MR yang kata MUI haram karena mengandung babi, berikut saya share pendapat dr.Piprim Yanuarso

Banyak yang bertanya kenapa hasil uji lab vaksin MR tidak terdeteksi adanya unsur porcine (babi) tapi kok fatwa MUI tentang vaksin MR adalah haram, meskipun tetap boleh digunakan selama tidak ada alternatif lain dan memenuhi kaidah darurat syar’iyyah. Tadinya saya ngga ingin masuk ke ranah ini, tapi mungkin lebih baik dijelaskan secara umum agar tidak ada kesimpangsiuran dan menyebut saya hobinya menghalalkan yang haram.. dan senang mengutak-atik dalil ups... antivaks dikau memang kejaaam....
Sebenarnya ini bermula dari perbedaan fikih cara pandang ulama mazhab terhadap konsep istihalah atau hukum transformasi zat. Istihalah adalah transformasi zat, perubahan zat dari unsur semula menjadi unsur baru. Misalnya dari buah anggur yang halal berubah jadi wine (khamr yang memabukkan) yang hukumnya haram dan ketika wine secara alamiah berubah menjadi cuka maka hukumnya kembali halal.
Ulama mazhab Syafi’i dan sebagian ulama mazhab Hambali membatasi istihalah hanya pada 3 kondisi saja yaitu pada kulit bangkai hewan yang najis bisa berubah halal jika disamak, perubahan bangkai babi menjadi garam yang terjadi secara alamiah, dan perubahan khamr menjadi cuka secara alamiah. Di luar ketiga hal tersebut maka tidak berlaku kaidah istihalah. Artinya meski produk akhir bebas unsur haram tapi karena di awal atau pada prosesnya memanfaatkan barang haram maka hasil akhirnya tetap haram. Nah MUI menganut pendapat ini. Jadi meski uji Labkesda tidak ditemukan unsur babi dalam vaksin MR maka hukumnya tetap haram karena pada prosesnya menggunakan bahan bersumber babi. MUI ngga bilang vaksin MR haram karena mengandung babi lho ya... catat itu ya.
Sedangkan ulama mazhab Hanafi, Maliki, Zahiri (Ibn Hazm), Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim berpendapat bahwa istihalah berlaku secara umum. Mereka melihat produk akhirnya seperti apa. Benda produk istihalah dihukumi di produk akhir, kaidah yg dianut adalah Al Hukmu yaduru ma’a illatihi.. wujudan au ‘adaman.. Hukum itu mengikuti keberadaan illat atau alasan, jika ada alasan maka hukum itu ada, jika tidak ada alasan maka hukumnya pun tak ada. Dalam kasus vaksin MR jika memakai kaidah ini maka tak ada alasan menghukum haram karena produk akhir tak mengandung unsur haram.
Jadi kita bisa mengerti bahwa vaksin Rotavirus dengan dua merek yg ada : Rotateq dan Rotarix yang pada proses pembuatannya juga bersinggungan dengan bahan bersumber babi, tapi di produk akhirnya tidak lagi mengandung unsur babi, kedua vaksin ini sudah mendapatkan sertifikat halal dari IFANCA dan Halal Europe. Mengapa? Karena ulama-ulama IFANCA dan Halal Europe menganut pendapat kedua.
Clear kan bapak ibu yang baik hati dan tidak sombong...
Ini mirip dengan pilihan fikih dalam ibadah yang lain: yang satu pakai doa qunut saat shalat subuh, yang lain ngga pakai qunut. Yang satu pakai usholli yang lain ngga pakai usholli, dst.

Semua Imam mazhab sepakat bahwa daging babi, kulit, tulang, lemak, darah babi semua haram... Yang mereka berbeda adalah dalam hal istihalah ini... alias ketika terjadi transformasi atau perubahan menuju zat baru yang berbeda total dari zat semula.
Semoga penjelasan ringkas ini bisa dipahami dan kaum antivaks ngga perlu lah kalian menuduh saya dengan kejamnya seperti itu.
Kenapa saya amat peduli dengan masalah vaksinasi ini.. karena sebagai dokter anak saya amat sedih menyaksikan derita bayi-bayi cacat berat akibat sindrom Rubella Kongenital atau bayi sakit karena difteri hingga mesti dilubangi lehernya, atau bayi batuk parah hingga biru akibat Pertusis, atau bayi cacat karena radang otak pasca sakit campak, atau anak lumpuh karena polio... dan sebenarnya semua itu bisa kita cegah dengan ikhtiar vaksinasi. Yang sampai saat ini MUI pun mengakui bahwa vaksinasi tak bisa digantikan dengan cara apapun sehingga termasuk upaya darurat....
Beda ikhtilaf di kalangan ulama mazhab hal biasa aja.
Salam imunisasi...
Referensi:
Jamaludin, Mohammad & Wan, Che & Jasimah, Che & Radzi, Mohamed. (2009). TEORI ISTIHALAH MENURUT PERSPEKTIF ISLAM DAN SAINS: APLIKASI TERHADAP BEBERAPA PENGHASILAN PRODUK MAKANAN. Shariah Journal. 17. 169-194

Ini cuma remainder buat saya, mudah-mudahan juga buat yang kebetulan baca ini. Kalo mau tau informasi lebih baik cari informasi ke orang yang tepat. banyak sekali di luar sana berita hoax yang gak jelas sumbernya. apalagi buat yang masih galau soal vaksin belum masuk ke arah antivaks. jangan sampai salah ambil keputusan hanya karena ikut-ikutan. Udah berita sumbernya belum jelas atau berita hoax lalu kita ikutan ng-share tambah lagi deh orang atau temen yang baca terbodohi secara gak sengaja.

Buat informasi soal jadi orang tua zaman sekarang kita gak perlu harus datang ke ahlinya buat  dapat ilmu, cukup buka youtube pasang headset sambil kerja dengerin Parenting class dari dr.Tiwi. Semua dibahas disana, mulai dari ASI, MPASI, Vaksin, Tumbuh kembang anak, Kecerdasan anak. Mereka sangat baik nge-share ilmu dilengkapi dengan orang yang ahli di bidang mereka. Gak ada sekolah buat jadi orang tua, tapi orang tua bisa pinter dengan mudah zaman begini.

Udah dulu deh kepanjangan ngalor ngidulnya, nulis ini murni cuma pengen nulis mumpung menggelitik aja. Gak ada maksud apa-apa. Gak ada maksud menyerang antivaks atau seperti mendukung pro vaksin. Saya hanya share pendapat aja. Peace 👌👌👌

Assalamualaikum.... 

Wednesday, August 22, 2018

REVIEW " BIORE CLEANSING OIL"

Assalamualaikum...

Bloger ala ala is back 😆 kali ini pengen bahas Biore Cleansing Oil.  Saya pakai ini udah botol ke empat dan belum niat buat ganti karena bagus dan simple banget pakenya.
foto source : google

Penampakannya seperti gambar di atas, botolnya plastik ringan gitu, menggunakan pump dan dilengkapi dengan tutup pump sekalian. Bagus banget lah buat cleansing oil.

Isinya 150 ml, warna putih bening gitu, dengan aroma standar biasa gak ganggu dan gak bau obat. Penggunaannya tidak perlu menggunakan kapas lagi, cukup di usap-usap lembut di wajah dan mata lalu bilas. jadi ringkes banget juga makenya.

Cleansing oil ini sumper ampuh ngangkat mascara dan eyeliner waterproof. Kalo saya makenya sekitar 5 pump untuk wajah dan mata. Karena ini buat ngngkat maskara dan eyeliner tentu lebih riskan masuk mata kan? bikin perih sih enggak cuma kalo masuk mata pas mata di buka jadi kayak ngeliat lagi pas ada asap gitu. Habis dibilas juga hilang.

 Cleansing oil ini gak bikin perih dan gak bikin kering juga di wajah. Habis diusap di wajah, mata udah hitam penuh maskara dan eyeliner mencair lalu bilas pake air. Minyaknya habis langsung cuci lagi pake sabun cuci muka biasa dan make up di wajah dan mata gone.

Untuk harga kalo dibandingin sama micelar water ini lumayan pricey ya, Kalo di Watson ini hampir Rp.100.000,- tapi di online shop lebih murah lagi bisa dapat Rp. 88.500,- ini bisa tahan sampai 2 bulanan lah.

Udah ah segitu aja reviewnya...

Assalamualaikum
 

Template by BloggerCandy.com